Kamis, 25 Juni 2009

Karakter Pendidik teladan!!!


Bila semua pendidik tidak bisa menjadi teladan…Lalu pada siapa kita berguru tentang kearifan dan ketulusan?
Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Aku hanya diutus sebagai seorang pendidik.” Dalam hadis lain, beliau bersabda, “Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Sabda Nabi ini membuktikan bahwa Islam mengapresiasi siapa pun yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Rasulullah Saw. pun mempertegas apresiasinya itu dengan sabdanya yang lain, “Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” Dalam hadis lain, beliau juga bersabda, “Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya.” Dua hadis ini semakin menegaskan kepada kita bahwa profesi sebagai pendidik itu amat luhur.
Enam etika seorang pendidik:1. Mengajarkan dan mempraktikkan etika Islam.2. Menghiasi wajahnya dengan senyum.3. Menggunakan kata-kata yang baik dan bijak.4. Memperingatkan anak didiknya yang melakukan kesalahan.5. Menjawab pertanyaan anak didiknya.6. Menjaga kebersihan diri dan pakaiannya.
Untuk itu, seorang pendidik harus menyadari betul keagungan profesinya. Ia harus menghiasi dirinya dengan akhlak mulia dan menjauhi semua akhlak yang tidak terpuji. Ia tidak boleh kikir dalam menyampaikan pengetahuannya dan menganggap remeh semua aral yang merintangi tercapainya target misinya. Sikap seperti ini akan mampu mendorong seorang pendidik untuk melakukan hal-hal besar dalam menjalani profesinya demi mendapatkan hasil yang maksimal.Membersihkan diri, menyucikan hati, dan menjauhi hal-hal yang belum legal merupakan hal penting. Ini merupakan dasar dalam mendidik peserta didik, yang terkait dengan teladan yang harus ditunjukkan seorang pendidik pada peserta didiknya. Dengan cara itu, secara tidak langsung dia telah menanamkan etika luhur dan nilai-nilai tinggi pada anak didiknya. Bagi peserta didik, seorang pendidik merupakan contoh ideal dan teladan yang bisa mengarahkan semua masalah dalam kehidupannya baik berbentuk ucapan maupun tindakan. Teladan juga penting dan paling efektif untuk menyiapkan etika dan mencetak kepribadian seorang peserta didik.
Syarat-syarat menjadi pendidik sukses:1. Menguasai bidang pelajaran yang diasuh.2. Menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan.3. Mampu mengamalkan apa-apa yang diajarkan.4. Berperan sebagai pelanjut perjuaran para nabi.5. Memiliki keluhuran akhlak dan tingkat pendidikan.6. Saling membantu dengan sesama pendidik.7. Mengakui suatu kebenaran sebagai hal yang utama.8. Senantiasa berlaku jujur dalam bertutur.9. Menghiasai diri dengan sifat sabar dalam setiap hal.- Muhammad Jameel Zeeno -
Kata “pendidik” itu meliputi semua orang yang memberi pendidikan, seperti guru, ustad, kyai, pengajar, dan orangtua. Seorang pendidik adalah teladan bagi generasi di zamannya. Ia memegang peranan penting dalam perkembangan suatu masyarakat. Oleh karenanya, jika ia dapat melaksanakan kewajibanya dalam mengajar, ikhlas dalam melaksanakan tugas, dan mengarahkan anak didiknya kepada pendidikan agama serta perilaku yang baik, maka ia akan mendapat keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat.
Pesan dan anjuran paling mendasar bagi pendidik sukses:1. Menjauhi kemusrikan.2. Menghormati orangtua.3. Mendirikan salat.4. Beramar makruf nahi munkar.5. Menghindari sombong dan angkuh.6. Berjalan dan bersuara secara wajar.- disarikan dari nasihat Luqman Al-Hakim pada anaknya -
Rasulullah Saw. suatu waktu berkata pada kemenakannya, Ali r.a., “Demi Allah, seseorang yang memperoleh petunjuk dari Allah Swt. karena ajakanmu, niscaya hal itu lebih baik dari unta yang berwarna merah,” (HR Al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah menyebut unta merah, karena unta merah adalah unta yang bagus kala itu. Pada zaman sekarang, nilai kebanggannya sepadan dengan mobil mewah. Rasulullah Saw. juga pernah bersabda, “Seseorang yang mengajarkan kebaikan akan dimintakan ampun oleh segala sesuatu hingga ikan-ikan yang ada di lautan,” (HR At-Thabarani dan perawi yang lain).
Berdirilah untuk gurumu dan penuhilah hak penghormatannyaSeorang guru itu hampir saja menjadi seorang rasul- syair anonim -
Sebaliknya, jika ia melalaikan tanggung jawabnya, mengarahkan anak didiknya kepada hal yang menyimpang, dan memiliki pondasi akhlak yang rapuh, maka celakalah anak didiknya. Selain anak didiknya, ia juga sebetulnya telah celaka. Ia menanggung dosa dan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah Saw., “Masing-masing kalian adalah pemimpin. Kalian pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kalian pimpin,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Seorang guru yang memenuhi kualifikasi adalah guru yang ikhlas dalam menjalankan aktivitasnya dan mengikuti aturan islami dalam mendidik dan mengajar.- Muhammad Jameel Zeeno -
Seorang guru adalah pemimpin di sekolah yang menjadi tempat mengabdikan ilmunya. Ia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anak didiknya. Oleh karenanya, sebelum menjadi seorang guru, Anda harus terlebih dulu memperbaiki diri. Perbaiki sikap Anda terhadap anak-anak Anda di rumah, baru praktikkan hal itu di sekolah. Jauhi sikap buruk baik pada anak Anda sendiri maupun pada anak didik Anda. Sikap yang baik dari seorang pendidik tentu akan sangat bermanfaat pada pendidikan mereka.
Seorang pendidik berkewajiban untuk menasihatkan hal-hal yang bermanfaat bagi masa depan anak didiknya.
Seorang kyai atau ustad juga pemimpin bagi jamaah dan santrinya. Sayang, orientasi tokoh agama seperti kyai dan ustad kini sudah berubah. Ada yang tertarik ke bisnis, ke politik, bahkan ke perdukunan sehingga tugas utamanya menjadi terabaikan. Ada juga yang sibuk manggung di sana-sini sehingga tugas awalnya sebagai penyampai ajaran agama pun sering kali dinomorsekiankan.
Anakku, aku akan mengajarkan beberapa hal berikut: (1) jagalah Allah, maka Dia akan menjagamu; (2) jagalah Allah, maka kamu akan mendapati Allah ada di hadapanmu; (3) jika kamu meminta, maka memintalah kepada Allah. Begitu pula jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan pada Allah; (4) ketahuilah, andai seluruh umat manusia bersepakat untuk membantumu, mereka tidak akan dapat membantumu kecuali bila apa yang mereka bantu itu telah ditetapkan oleh Allah. Sebaliknya, andai mereka bersepakat untuk tidak membantumu, maka mereka tetap tidak akan dapat mencelakaimu kecuali atas kehendak Allah. Kala itulah pena pencatat amal tidak dipergunakan lagi dan buku catatan amal juga telah mengering dari tinda pena.- nasihat Nabi Muhammad Saw. pada Ibnu Abbas -
Allah Swt. sendiri menjamin derajat orang yang berilmu, seperti seorang pendidik, yang pasti terangkat. Allah Swt. berfirman, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS Al-Mujadilah [58]: 11). Mengapa? Karena menjadi pendidik adalah menjadi nurani masyarakat. Suatu masyarakat yang memiliki pendidik yang mampu menjadi teladan positif, pastilah masyarakat itu menjadi masyakat yang ideal. Begitupun sebaliknya.[ cahaya-islam.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar